Sosiologi Pendidikan - Sejarah dan
Perkembangannya
Sosiologi umum (Sosiologi mikro) abad ke
18
·
Masyarakat mengalami
perubahan sosial yang cepat à Cultural Lag (Sumber masalah)
·
Hubungan dari proses
interaksi individu terhadap keluarga dan hubungan individu terhadap lingkungan
sosial
·
Interaksi sosial
merupakan proses tingkah laku manusia
·
Perkembangan masyarakat
yang cepat dan merosotnya peran pendidik
Sosiologi
Pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi micro (micro
sociology) yang muncul pada abad ke-18. Ilmu sosiologi mulai melepaskan diri
dari ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak abad ke -19. Istilah sosiologi
pertama kali digunakan oleh August Comte (1798-1857) dalam bukunya Cour de
phillosophie positive. Sosiologi berasal dari kata “socious dan “logos”.
Socious berasal dari bahasa latin yang artinya “teman”, sedangkan logos berasal
dari bahasa yunani yang artinya “kata, perkataan atau pembicaraan”. Jadi
sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai
kehidupan. Ditinjau dari segi etimologi istilah sosiologi pendidikan terdiri
dari dua kata yaitu sosiologi dan pendidikan. Ditinjau dari segi perspektif
sebab lahirnya sosilogi pendidikan adalah dikarenakan adanya perkembangan
masyarakat yang cepat dan berakibat pada merosotnya peran pendidik, dan
perubahan interaksi antarmanusia. Dikarenakan manusia tumbuh dan berkembang
bukan di sekolah melainkan di masyarakat.
B.Sosiologi
Pendidikan Sebagai Ilmu Pemgetahuan
Sosiologi
pendidikan merupakan cabang ilmu sosiologi, atau yang dikatagorikan sebagai
sosiologi mikro (mikro sociologi). Sebagai ilmu sosial yang mempelajari
hubungan pendidikan dan masyarakat, sosiologi pendidikan pun sebagai ilmu
pengetahuan lainya, dipandang memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Penelitian sosiologi pendidikan memperkaya ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu pengetahuan sosial (sosial sociencies). Peran sosiologi
pendidikan, terutama lebih tampak pada kegiatan penelitian sosiologi
pendidikan, terutama lebih tampak pada kegiatan penelitian sosiologi pendidikan
dalam berbagai bidang penelitiannya.
A.Sumber
Ilmu Pengetahuan
Untuk mencapai suatu kebenaran ilmu
pengetahuan, yang lazim disebut kebenaran keilmuan atau kebenaran ilmiah,
manusia berusaha memperolejh pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan
pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu
yang diperoleh melaluipendekatan atau cara pandang (approach), metode (method),
dan sistim tertentu. Jadi, pengetahuan tentang yang benar tidak besa dicapai
secara langsung dan khusus.
Kebenaran
ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang
dicapai menurut objek forma (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai
dan ditujnang oleh suatu system yang relevan. Pengetahuan yang demikian tahan
uji, baik dari verifikasi empiris maupun rasional, Karena cara pandang, ,
metode, dan sistim yang bdigunakan bersifat empiris dan rasional secara
silih berganti.
Beberapa sumber pengetahuan yang dianggap
mampu memberikan informasi untuk pembentukan ilmu pengetahuan :
1.Intuisi
Merupakan suatu kemampuan atau daya naluriyah atau firasat yang dapat menghasilkan imajinasi cemerlang tentang suatu kejadian yang akan terjadi secara cepat. Seorang mempunyai daya intuitif yang kuat secara mengesankan dapat meramalkan dan memprediksi sesuatu yang terjadi secara tepat. Akan tetapin, daya atau kemampuan memprediksi itu sulit menjadi atau dijadikan sumber penngetahuan / kebenaran karena terhadap suatu putusan intuitif tidak dapat dilakukan pada saat di kemukakan.
Merupakan suatu kemampuan atau daya naluriyah atau firasat yang dapat menghasilkan imajinasi cemerlang tentang suatu kejadian yang akan terjadi secara cepat. Seorang mempunyai daya intuitif yang kuat secara mengesankan dapat meramalkan dan memprediksi sesuatu yang terjadi secara tepat. Akan tetapin, daya atau kemampuan memprediksi itu sulit menjadi atau dijadikan sumber penngetahuan / kebenaran karena terhadap suatu putusan intuitif tidak dapat dilakukan pada saat di kemukakan.
2.Kitab
– kitab suci
kitab
suci juga diberlakukan sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran bagi
pengikutnya. Dalam kebenaran kitab – kitab suci, tiap manusia mempunyai suatu
agama yang diyakini. Kitab suci diharapkan dapat membimbing dari jalan
kesesatan dan kenistaan. Keb3enaran pengbetahuan tidak terletak dari hasil
penngujian dan pemeriksaan ilmiah terhadapnya, melainkan karena diterima
berdasarkan kepercayaan sebagai wahyu ilahi.
3.Tradisi
Merupan sumber yang paling menonjol dan berpengaruh. Hal ini disebabkan karena angggapan, bahwa tradisi mengandung pengetahuan yang arif dan bijaksan. Karena itu, biasanya anggota masyarakat terus diminta untk memelihara dan meneruskan tradisi.
Merupan sumber yang paling menonjol dan berpengaruh. Hal ini disebabkan karena angggapan, bahwa tradisi mengandung pengetahuan yang arif dan bijaksan. Karena itu, biasanya anggota masyarakat terus diminta untk memelihara dan meneruskan tradisi.
4.Common
Sense
Merupakan
pengetahuan yang dimiliki secara umum oleh masyarakat, namun dasar dan
sumbernya tidak diketahui. Pengetahuan tidak dapt dibuktikan kebenaranya, namun
terus diterima sebagai sumber kebenaran yang tidak perlu dibuktikan. Common
Sense sangat mempengaruhi perilaku individual dan sosial seseorang.
5.Ilmu
Pengetahuan Ilmiah
Metode
ilmiah dijadikan cara umum yang digunakan untuk mencapai jawaban tentang
fenomena yang ada di ala mini. Ternyata dengan cara ini, ilmu dengan metodenya
mampu menguraikan dan menjelaskan lebih banyak rahasia fenomena alam yang
terpendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar