Jumat, 06 November 2015

Sosiologi Pendidikan, Sejarah dan Perkembangannya

Sosiologi Pendidikan - Sejarah dan Perkembangannya
Sosiologi umum (Sosiologi mikro) abad  ke 18
·         Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat à Cultural Lag (Sumber masalah)
·         Hubungan dari proses interaksi  individu terhadap keluarga dan hubungan individu terhadap lingkungan sosial
·         Interaksi sosial merupakan proses tingkah laku manusia
·         Perkembangan masyarakat yang cepat dan  merosotnya peran pendidik

Sosiologi Pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi micro (micro sociology) yang muncul pada abad ke-18. Ilmu sosiologi mulai melepaskan diri dari ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak abad ke -19. Istilah sosiologi pertama kali digunakan oleh August Comte (1798-1857) dalam bukunya Cour de phillosophie positive. Sosiologi berasal dari kata “socious dan “logos”. Socious berasal dari bahasa latin yang artinya “teman”, sedangkan logos berasal dari bahasa yunani yang artinya “kata, perkataan atau pembicaraan”. Jadi sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan. Ditinjau dari segi etimologi istilah sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata yaitu sosiologi dan pendidikan. Ditinjau dari segi perspektif sebab lahirnya sosilogi pendidikan adalah dikarenakan adanya perkembangan masyarakat yang cepat dan berakibat pada merosotnya peran pendidik, dan perubahan interaksi antarmanusia. Dikarenakan manusia tumbuh dan berkembang bukan di sekolah melainkan di masyarakat. 

B.Sosiologi Pendidikan Sebagai Ilmu Pemgetahuan
Sosiologi pendidikan merupakan cabang ilmu sosiologi, atau yang dikatagorikan sebagai sosiologi mikro (mikro sociologi). Sebagai ilmu sosial yang mempelajari hubungan pendidikan dan masyarakat, sosiologi pendidikan pun sebagai ilmu pengetahuan lainya, dipandang memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian sosiologi pendidikan memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan sosial (sosial sociencies). Peran sosiologi pendidikan, terutama lebih tampak pada kegiatan penelitian sosiologi pendidikan, terutama lebih tampak pada kegiatan penelitian sosiologi pendidikan dalam berbagai bidang penelitiannya.

A.Sumber Ilmu Pengetahuan
Untuk mencapai suatu kebenaran ilmu pengetahuan, yang lazim disebut kebenaran keilmuan atau kebenaran ilmiah, manusia berusaha memperolejh pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu yang diperoleh melaluipendekatan atau cara pandang (approach), metode (method), dan sistim tertentu. Jadi, pengetahuan tentang yang benar tidak besa dicapai secara langsung dan khusus.
Kebenaran ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek forma (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditujnang oleh suatu system yang relevan. Pengetahuan yang demikian tahan uji, baik dari verifikasi empiris maupun rasional, Karena cara pandang, , metode, dan sistim yang bdigunakan bersifat empiris  dan rasional secara silih berganti.
Beberapa sumber pengetahuan yang dianggap mampu memberikan informasi untuk pembentukan ilmu pengetahuan :
1.Intuisi
Merupakan suatu kemampuan atau daya naluriyah atau firasat yang dapat menghasilkan imajinasi cemerlang tentang suatu kejadian yang akan terjadi secara cepat. Seorang mempunyai daya intuitif yang kuat secara mengesankan dapat meramalkan dan memprediksi sesuatu yang terjadi secara tepat. Akan tetapin, daya atau kemampuan memprediksi itu sulit menjadi atau dijadikan sumber penngetahuan / kebenaran karena terhadap suatu putusan intuitif tidak dapat dilakukan pada saat di kemukakan.
2.Kitab – kitab suci
kitab suci juga diberlakukan sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran bagi pengikutnya. Dalam kebenaran kitab – kitab suci, tiap manusia mempunyai suatu agama yang diyakini. Kitab suci diharapkan dapat membimbing dari jalan kesesatan dan kenistaan. Keb3enaran pengbetahuan tidak terletak dari hasil penngujian dan pemeriksaan ilmiah terhadapnya, melainkan karena diterima berdasarkan kepercayaan sebagai wahyu ilahi.
3.Tradisi
Merupan sumber yang paling menonjol dan berpengaruh. Hal ini disebabkan karena angggapan, bahwa tradisi mengandung pengetahuan yang arif dan bijaksan. Karena itu, biasanya anggota masyarakat terus diminta untk memelihara dan meneruskan tradisi.
4.Common Sense
Merupakan pengetahuan yang dimiliki secara umum oleh masyarakat, namun dasar dan sumbernya tidak diketahui. Pengetahuan tidak dapt dibuktikan kebenaranya, namun terus diterima sebagai sumber kebenaran yang tidak perlu dibuktikan. Common Sense sangat mempengaruhi perilaku individual dan sosial seseorang.
5.Ilmu Pengetahuan Ilmiah
Metode ilmiah dijadikan cara umum yang digunakan untuk mencapai jawaban tentang fenomena yang ada di ala mini. Ternyata dengan cara ini, ilmu dengan metodenya mampu menguraikan dan menjelaskan lebih banyak rahasia fenomena alam yang terpendam.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar